Postmodernisme adalah faham yang berkembang setelah
era modern dengan modernismenya. Postmodernisme
bukanlah faham tunggal sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang
bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme
sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi
sangat beragam.
Menurut Lyotard dan Geldner, modernism adalah pemutusan secara total dari modernisme. berbeda dengan Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh
diri karena sulit menyeragamkan teori-teori.
Bagi: David Graffin, Postmodernisme
adalah koreksi beberapa aspek dari moderinisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan
menjadi bijak. Yang terakhir,
bagi Habermas, merupakan
satu tahap dari modernisme yang belum selesai.
Modernisme ialah konsep yang
berhubungan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya di zaman modern. Konsep modernisme ini meliputi banyak bidang ilmu
(termasuk seni dan sastra) dan setiap bidang ilmu tersebut memiliki perdebatan
mengenai apa itu 'modernisme'. Walaupun demikian, 'modernisme' pada umumnya
dilihat sebagai reaksi individu dan kelompok terhadap dunia 'modern', dan dunia
modern ini dianggap sebagai dunia yang dipengaruhi oleh praktik dan teori kapitalisme, industrialisme, dan negara-bangsa.
Menurut Pauline Rosenau
(1992) Postmodern secara gamblang dalam istilah yang berlawanan antara lain:
Pertama, postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan
kegagalannya memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik
segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas.Yaitu pada akumulasi
pengalaman peradaban barat, seperti industrialisasi, urbanisasi, kemajuan
teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat.
Namun mereka meragukan
prioritas-prioritas modern seperti karier, jabatan, tanggung jawab personal,
birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme, penelitian
objektif, kriteria evaluasi, prosedur netral, peraturan impersonal dan
rasionalitas. Kedua, teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya
dikenal dengan pandangan dunia (world view), metanarasi, totalitas, dan
sebagainya.
Seperti Baudrillard
(1990:72) yang memahami gerakan atau impulsi yang besar, dengan kekuatan
positif, efektif dan atraktif mereka (modernis) telah sirna. Postmodernis
biasanya mengisi kehidupan dengan penjelasan yang sangat terbatas atau sama
sekali tidak ada penjelasan. Namun, hal ini menunjukkan bahwa selalu ada celah
antara perkataan postmodernis dan apa yang mereka terapkan. Sebagaimana yang
akan kita lihat, setidaknya beberapa postmodernis menciptakan narasi besar
sendiri.
Banyak postmodernis
merupakan pembentuk teoritis Marxian, dan akibatnya mereka selalu berusaha
mengambil jarak dari narasi besar yang menyifatkan posisi tersebut. Ketiga,
pemikir postmodern cenderung menggembor-gemborkan fenomena besar pramodern
seperti emosi, perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman personal,
kebiasaan, kekerasan, metafisika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen
keagamaan, dan pengalaman mistik. Seperti yang terlihat, dalam hal ini Jean
Baudrillard (1988) benar, terutama pemikirannya tentang pertukaran simbolis
(symbolic exchange).
Keempat, teoritisi
postmodern menolak kecenderungan modern yang meletakkan batas-batas antara
hal-hal tertentu seperti disiplin akademis, budaya dan kehidupan, fiksi dan
teori, image dan realitas. Kajian sebagian besar pemikir postmodern cenderung
mengembangkan satu atau lebih batas tersebut dan menyarankan bahwa yang lain
mungkin melakukan hal yang sama. Contohnya Baudrillard (1988) menguraikan teori
sosial dalam bentuk fiksi, fiksi sains, puisi dan sebagainya. Kelima, banyak
postmodernis menolak gaya diskursus akademis modern yang teliti dan bernalar
(Nuyen, 1992:6). Tujuan pengarang postmodern acapkali mengejutkan dan
mengagetkan pembaca alih-alih membantu pembaca dengan suatu logika dan alasan
argumentatif. Hal itu juga cenderung lebih literal daripada gaya akademis.
0 komentar:
Posting Komentar