MUSIKALISASI PUISI SEBAGAI GENRE YANG BARU DI KANCA MUSIK INDONESIA


PERBEDAAN ANTARA
BAND DAN MUSIKALISASI PUSI

Banyak seniman berkata Musikalisasi Puisi adalah sebuah trobosan baru dalam kanca musik yang ada di Indonesia. Ternyata hal itu di ditentang keras oleh para Musisi yang ada di Indonesia khususnya anak Band. Mereka berdalil bahwah tidak ada istilah yang membedakan antara Musikalisasi Puisi dan Band. Dalam perkembangan kanca musik di tanah air, penggunaan unsur puisi dalam musik sebenarnya sudah sering digunakan, sebutlah seperti lagu-lagu dari Bimbo, Iwan Fals, Ebit, rock Godlees dan banyak lagi yang lainya.
Pada dasarnya kanca musik di Indonesia sudah ada yang mengunakan lirik puisi sebagai lirik lagu bahkan pada setiap lagunya Ebit hampir semua liriknya mengunakan lirik puisi yang digunakannya. Genre ini pada dasaranya sudah banyak diakui oleh kalangan masyarakat pecinta musik hanya karena keberadaan musikalisasi puisi sendiri belum mempunyai istilah yang disetujui oleh semua pihak yang terkait di dalamnya sehingga istilah musikalisasi puisi sendiri dalam masyarakat Indonesia masih belum dikenal secara menyeluruh. Biasanya istilah musikalisasi puisi beredar dikalangan seniman, musisi, dan biasanya berkembang di kalangan komunitas teater khususnya teater kampus.

Musikalisasi puisi adalah gabungan dari unsur musik dengan karya sastra yaitu puisi. Pada dasarnya antara musik band dan musikalisasi puisi mempunyai tujuan yang sama, ini terlihat dari tujuan awal sebuah pertunjukan. Yaitu ingin menyampaikan pesan yang terkandung dalam sebuah teks yang ada dalam lagu itu sendiri, dan juga tidak ada yang menerangkan letak perbedaan tersebut.

Menyikapi hal di atas, Di sini mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sekaligus ingin menegaskan bahwa sebenarnya banyak perbedaan antara musikalisasi Puisi dan Band, diantaranya:

1.Cara atau Proses Penciptaannya
Perbedaan dalam pencintaan inilah yang membedakan antara musikalisasi dan band. Dalam penciptaan lagu pada sebuah Band yang diutamakan adalah nada atau instrumentnya, baru lirik lagunya menyusul secara bertahap. jika tidak, unsur liriknya disusun secara bertahap dahulu atau bisa dibilang sepatah dua patah kata dulu kemudian unsur nada atau instrument mengikutinya. Ternyata hal tersebut tidak sama dengan proses penciptaan Musikalisasi Puisi.

Penciptaan Musikalisasi Puisi

1.Proses penciptaan musikalisasi puisi di awali dengan pemahaman suatu puisi yang telah tersedia atau yang telah ditentukan. Pemahama inilah yang akan menciptakan sebuah nada atau emosi dalam proses penciptaan musik.

2.Proses penciptaan Musuikalisasi puisi baru bisa terciptakan jika sudah tersedia sebuah puisi yang telah diciptakan terlebih dahulu oleh seorang pengarang. Setelah itu baru instrument musiknya menyusul.
3.Perbedaan juga terletak pada tingkat proses penciptaannya. Musikalisasi Puisi terbilang lebih sulit atau rumet dari pada proses penciptaan lagu Band, proses penciptaan Musilaslsasi Puisi harus mengikuti keutuhan makna dari pemenggalan kata yang ada dalam puisi tersebut, karena dalam puisi pemenggalan kata akan merubah makna yang ada dalam puisi.

Sebelum musik dialunkan, terlebih dahulu kita membedah suatu puisi yang ada. Dengan cara memparafrasekan dan makna puisi. setelah makna dalam piusi tersebut dapat dipahami betul, baru setelah itu instrument musik dimainkan dengan menyesuaikan tema puisi yang telah tersedia. Jika tema puisi tersebut bertema sosial biasanya musiknya lebih keras, jika tema puisinya romantis atau melo biasanya musiknya melo atau musik petik. Tergantung dengan jenis puisi yang diambil. Meskipn demikian penciptaan musikalisasi puisi tidak terbatas pada tema-tema yang ada. Pencipta berhak untuk menberikan atau memasukkan unsur-unsur musik baik keras maupun melo yang menurut pencipta itu pas untuk dimasukkan.
Dalam musikalisasi puisi ada berbagai bentuk yang dapat digunakan, salah satunya adalah menggunakan tekhnik pembacaan puisi, atau dengan cara melagukan semua lirik puisi tersebut. ada pula menggunakan tekhnik pembacaan puisi di awal, di tegah, dan akhir setelah lagu selesai tergantung pengarang dalam mengintrumen lagu tersebut. Biasanya ketika musikalisasi puisi berbentuk seperti itu dikarena puisi yang diambil terlalu panjang. Hal tersebut dilakukan biasanya untuk meringankan pencipta dalam penciptaannya dan bisanya dilakukannya hal tersebut untuk memberikan fariasi dan memunculkan emosi dalam lagunya.

¡Compártelo!

Buscar

 
SASTRA PERUBAHAN Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger