Simbol Garuda, Tulisan, Kata, dan Kuas pada Lukisan

-->





Simbol garuda pada lukisan tersebut merupakan simbol yang menunjukkan bahwa keretakan dalam bhinneka tunggal ika saat ini menajadi trending topik pada tahun-tahun belakangan ini. Keanekaragama yang menjadi ujung tombak akhirnya harus menjadi simbol belaka, jika disambungkan dengan luisa unag di atas. Kerusakan terjadi karena uang. Uang menjadi pemicu rusaknya moral, rusaknya mental, rusaknya intelektual. Kerusakan intelektualitas juga disimbolkan dalam gambar itu manusia kambing yang sedang memegang kuas atau potlot itu.

Simbol kuas di atas merupakan sebuah simbol yang mencerminkan bahwasanya yang menjadikan titik kerusakan pada periode saat ini selain uang, kerusakan yang paling berpengaruh adalah kerusakan yang dilakukan oleh intelektul itu sendiri. Simbol kuas atau potlot diartikan sebagai titik awal kecerdasan yang mengalirkan ilmu pengetahuan. Akan sangat berbeda saat ilmu itu disalahgunakan.

Simbol juga ada pada tulisan yang ada pada lukisan tersebut. Pada tulisan ”Onesia” bisa diartika “One” itu satu sedangkan pada “sia” diartikan sebagai kata sia-sia. Satu di lambangkan sebagai orang yang berkuasa, dalam hal ini adalah pemimpin. Jika disambungkan secara seksama maka artinya adalah (Pemimpin yang sia-sia).

Masuk pada simbol kata “Ibu Rupiah” yang artinya ibu kota sudah dikuasai oleh orang-orang yang mempunyai rupiah. Kekuasaan tersebut mengakibatkan logikan dan intelektual menjadi lemah. Jika Ibu nya sudah perannya kurang baik. Maka anaknyapun akan menjadi lemah. Sedangkan tiga kepada anak kembar itu bisa diartikan sebagai banyak yang ingin memimpin satu negara. Akhirnya yang terjadi bukan perdamaian. melainkan yang terjadi kerusakan karena kecekcokan antar pemimpin yang ingin sama-sama memimpi dalam satu wadah.

¡Compártelo!

0 komentar:

Buscar

 
SASTRA PERUBAHAN Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger